Jumat, 20 November 2009

Pertaruhan Jaya

SEJARAH hebat masa lalu dan militansi ribuan suporter fanatik yang berbasis di semua penjuru negeri membuat Persib Bandung selalu dibekali tuntutan untuk harus memenangi setiap duel, di mana pun, melawan siapa pun, dan dalam kondisi apa pun. Setiap pelatih yang ingin ataupun sedang menukangi Persib memahami tuntutan kemenangan itu sebagai risiko sekaligus kewajiban.

Bagaimanapun, "Pangeran Biru" adalah salah satu "raksasa" sepak bola Indonesia. Kekalahan hanya akan membuat para bobotoh kecewa dan bisa saja berujung pada runtuhnya kepemimpinan sang pelatih Persib.

Tekanan itu pula yang saat ini tengah dialami Jaya Hartono, pelatih kelahiran Medan yang memasuki musim kedua masa kepemimpinan di Persib. Duel derby Jawa Barat kontra Pelita Jaya pada lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (21/11), bukan tidak mungkin akan menjadi arena pertaruhan masa depan Jaya bersama "Pangeran Biru".

Kekalahan dalam dua laga perdana kontra Persiba Balikpapan dan PSM Makassar memang membuat tuntutan mesti menang pada laga krusial melawan Pelita bergumul di kepala Jaya. Akan tetapi, lebih dari itu, performa Hilton Moreira dkk. yang tak kunjung sesuai harapan dinilai sebagai pemanas kursi mantan juru taktik Persik itu.

Dalam delapan pertandingan (termasuk uji coba sebelum maupun ketika jadwal Liga Super Indonesia tertunda), Persib belum menunjukkan aksi menjanjikan paling tidak seperti putaran kedua musim lalu. Padahal, "Pangeran Biru" diperkuat pemain-pemain ternama sekaligus bernilai kontrak mahal untuk mewujudkan gelar juara yang dirindukan selama lima belas tahun.

Dua kekalahan pada pertandingan LSI menjadi hasil minor yang meluncurkan Persib ke papan bawah klasemen. Kemenangan melawan "adik" sendiri (Persib U-21) adalah kewajaran, namun kekalahan dari Tim Divisi Utama Persikabo langsung memberi malu pada Manajer H. Umuh Muchtar.

Rentetan hasil minor itulah yang kemudian memicu munculnya ultimatum dari Umuh. Kemenangan kontra Pelita adalah kewajiban. Kekalahan, apalagi dengan skor telak bisa saja menggusur posisi pelatih yang telah mengantarkan posisi tertinggi bagi Persib dalam lima belas tahun terakhir itu.

Celakanya, lawan yang akan datang bukan tim sembarangan. Pelita terbukti tak pernah gentar bermain di hadapan sorakan bobotoh Jalak Harupat. Buktinya, pada pertemuan terakhir, Firman Utina dkk. bisa memukul Persib 2-1 di Jalak Harupat. Umuh pun menyadari kualitas apik tim tamu.

"Pelita adalah lawan kuat. Jadi, kita lihat nanti. Kalau ternyata para pemain tampil habis-habisan, strategi bagus, namun tidak beruntung, ya mau apa lagi. Tetapi kalau kita kalah karena kesalahan strategi, ultimatum itu akan dilaksanakan. Bukan hanya kepada pelatih, tetapi juga asistennya," kata Umuh.

Jaya sendiri menyadari tekanan dari atas ini. Namun, sang pelatih memang berada dalam situasi dilematis. "Menjadi pelatih Persib, kita harus kuping tebal. Dalam kondisi apa pun, kita tetap dituntut menang. Itu jelas akan menjadi tekanan dan beban berat buat pemain," kata Jaya. "Saya dan semua pemain pasti tidak ingin kalah. Pada pertandingan ini, kami semua dalam keadaan siap," tuturnya.

Kapten Eka Ramdani pun menyadari situasi sulit yang dihadapi Jaya, namun tetap menyerahkan keputusan masa depan si pelatih kepada manajemen. "Siapa pun yang menangani Persib pasti akan sangat kesulitan karena harus mempersiapkan tim dalam kondisi tidak lengkap. Tetapi, bobotoh jangan pernah meragukan tekad kuat kami untuk menang. Kemenangan pada pertandingan ini sangat penting, bukan hanya untuk pelatih atau bobotoh tapi untuk target (juara) Persib juga," kata Eka.

Situasi "panas" di tubuh Persib ditanggapi lawan sebagai suatu kondisi yang wajar terjadi dalam tim besar dan bisa dialami pelatih mana pun. "Setiap pelatih pasti mendapatkan tekanan dan beban target. Kami juga dibebani target untuk menang dan bisa mencapai peringkat enam besar pada akhir putaran pertama. Jadi saya tidak mau tahu urusan dalam tim lain, kami akan tetap bermain fight untuk kemenangan kami sendiri," kata Fandi Ahmad, Pelatih Pelita Jaya. Siapakah yang bisa mengonversi tekanan menjadi kemenangan penting dalam derby ini?

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes